Tanya:
Assalamu’alaikum. Ustadz, seseorang meninggalkan sholat dengan alasan sakit, kemudian meninggal, apakah wajib bagi yang masih hidup untuk mengqadhanya?
(Hamba Allah)
Jawab:
Wa’alaikumsalamwarahmatullahi wa barakatuh .
Jumhur ulama mengatakan bahwa orang yang meninggal sementara dia memiliki kewajiban sholat maka tidak disyari’atkan bagi orang lain untuk mengqadhanya, karena yang demikian itu tidak adanya dalil.
Berkata Al-Mawardy:
وَذَهَبَ جُمْهُورُ الْفُقَهَاءِ وَسَائِرُ الْعُلَمَاءِ إِلَى أَنَّ النِّيَابَةَ فِي الصَّلَاةِ حكم لَا تَصِحُّ بِحَالٍ مَعَ قُدْرَةٍ وَلَا عَجْزٍ
“Dan jumhur fuqaha dan seluruh ulama berpendapat bahwa mewakili orang lain dalam sholat adalah tidak sah, baik yang diwakili mampu atau tidak mampu.” (Al-Hawy Al-Kabir 15/710)
Berkata Syeikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah:
الصلاة عن الميت لا تجوز ، وليس لذلك أصل ، وإنما جاء ذلك في الصيام والحج وقضاء الدين والصدقة والدعاء ، أما الصلاة عنه فلا أصل لها.
“Sholat atas nama orang yang meninggal tidak boleh, dan amalan ini tidak ada asalnya, yang ada dalilnya adalah puasa, haji, membayar hutang, shadaqah, dan doa. Adapun sholat untuk orang yang meninggal maka tidak ada asalnya. (Majmu Fatawa Syeikh Bin Baz 13/280)
Antum bisa melakukan amalan lain yang ada dalilnya seperti mendoakan ampunan baginya, bershadaqah untuknya.
Wallahu a’lam.
Ustadz Abdullah Roy, Lc.
Sumber: tanyajawabagamaislam.blogspot.com
🔍 Jalan Keluar Hamil Diluar Nikah, Ucapan Untuk Orang Pulang Haji, Doa Setelah Pulang Haji, Hukum Berzina Dengan Suami Orang, Lendir Coklat Selepas Haid, Doa Mencukur Rambut Bayi